The Willow House, di Singapura perkotaan, adalah struktur arsitektur yang menginspirasi, dirancang oleh Guz Architects yang secara alami menggabungkan desain modern dengan lingkungan alam dengan kehangatan fungsional - kombinasi yang hebat untuk keluarga muda.
Garis-garis kabur dari Aliran Indoor / Outdoor:
Ruang terbuka berlimpah - di antara puncak-puncak dinding dan langit-langit, di dalam tembok itu sendiri, dan di antara dinding terdekat yang biasanya berdekatan - untuk membuat denah yang bertransisi dengan mulus antara di dalam dan di luar. Skema warna dijaga netral dan alami, dengan warna-warna utama yang terlibat menjadi hijau dari pohon dan biru langit.
Penggunaan Bahan Alam Berlimpah:
Untuk terus mengaburkan batas antara rumah dan alam, banyak bahan alami terdiri dari sebagian besar struktur ini. Kayu, jati, dan batu memanfaatkan garis horizontal dan vertikal, yang meniru berbagai bentuk yang ditemukan di alam itu sendiri. Open air hampir tidak dihitung sebagai "materi", tentu saja, tetapi digunakan dalam kelimpahan sebagai strategi desain, karena rumah memanfaatkan sinar matahari dan naungan dan penutup langit-langit di atas kepala.
LebihINSPIRASI
Bentuk geometris:
Garis vertikal (misalnya, tiang kayu) dan garis horizontal (misalnya, batu yang diletakkan) memberikan titik lompatan untuk bentuk dan figur geometris lainnya yang akan diperkenalkan pada adegan utopis yang tenang ini. Tulisan miring menjadi segitiga, potongan lingkaran yang dilunakkan oleh pertumbuhan hijau, memberi penghormatan pada matahari dan cahaya serta perannya yang berlimpah dalam pertumbuhan tanaman.
Fasilitas Modern tidak mengganggu:
Komponen dari Willow House dirancang untuk berbaur dengan lingkungan alam - kolam seperti kolam, lorong boardwalk kayu berdinding kayu, dan tangga kabel, sebagai beberapa contoh. Selama malam hari, ketika rumah diterangi oleh lampu eksterior yang ditempatkan dengan baik, hasilnya lebih dari sekadar rumah alami kontemporer. Ini lebih seperti jiwa yang tampaknya internal di puncak bukit.